Haiii aku balik lagii. Kali ini aku akan memposting tentang perkembangan robot di Indonesia. Penasaran kan? yuk dibaca!
Robotika Indonesia
Kata “robot” diambil dari bahasa Ceko (Chech), yang memiliki arti “pekerja” (worker). Robot
merupakan suatu perangkat mekanik yang mampu menjalankan tugas-tugas
fisik, baik di bawah kendali dan pengawasan manusia, ataupun yang
dijalankan dengan serangkaian program yang telah didefinisikan terlebih
dahulu atau kecerdasan buatan (artificial intelligence).
Jika sebelumnya robot
hanya dioperasikan di laboratorium ataupun dimanfaatkan untuk
kepentingan industri, di negara-negara maju perkembangan robot mengalami
peningkatan yang tajam, saat ini robot telah digunakan sebagai alat
untuk membantu pekerjaan manusia. Seiring dengan berkembangnya
teknologi, khususnya teknologi elektronik, peran robot menjadi semakin
penting tidak saja dibidang sains, tapi juga di berbagai bidang lainnya,
seperti di bidang kedokteran, pertanian, bahkan militer. Secara sadar
atau tidak, saat ini robot telah “masuk” dalam kehidupan manusia
sehari-hari dalam berbagai bentuk dan jenis. Ada jenis robot sederhana
yang dirancang untuk melakukan kegiatan yang sederhana, mudah dan
berulang-ulang, ataupun robot yang diciptakan khusus untuk melakukan
sesuatu yang rumit, sehingga dapat berperilaku sangat kompleks dan
secara otomatis dapat mengontrol dirinya sendiri sampai batas tertentu.
Perkembangan Robot di Indonesia Berawal Dari 'Tikus'?
Robot sudah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Akan
tetapi, hingga kini belum ada data pasti yang menyatakan kapan, serta
bagaimana asal muasal teknologi robot masuk ke Indonesia.
Menurut data yang tim Tekno Liputan6 peroleh dari
berbagai sumber, hadirnya robot di Indonesia tak terlepas dari peran
Politeknik Elektronika Negeri Surabaya-Institut Teknologi Sepuluh
November (PENS-ITS).
Tokoh yang paling berpengaruh dalam perkembangan robot di Indonesia
adalah Endra Pitowarno, yang merupakan salah satu dosen dari PENS-ITS.
Pada tahun 1989, Endra bersama empat dosen lainnya mengikuti joint research atau training di Kumamoto National College of Technology, Jepang.
Berawal Dari Micromouse
Sebenarnya, bidang yang dipelajari Endra tidak berhubungan langsung dengan robotika. Hanya saja, laboratoriu tempmatnya belajar sedang menggeluti proyek robotik. Dan kebetulan, dari semua dosen yang mengikuti joint research, hanya Endra yang tertarik mempelajari robotika.
Mengutip laman PENS-ITS, Kamis (19/12/2013), dirinya
tertarik memperdalam bidang robotika karena Jepang adalah negara yang
paling hebat mengembangkan robotika. Robot yang dipelajarinya pertama
kali berupa micromouse atau robot tikus.
Robot tikus inilah yang dibawa pulang ke Indonesia untuk oleh-oleh
mahasiswa Endra. Dan tak disangka, dari 60 mahasiswa angkatan pertama,
12 mahasiswa di antaranya berhasil membuat karya Tugas Akhir (TA)
bertema robotika. Salah satunya membuat robot route runner atau yang sekarang dikenal dengan line tracer. Saat proses pembuatan TA itu banyak hal yang menambah antusias mahasiswa untuk mempelajari teknologi robotika.
Robot Indonesia Kalahkah Robot Jepang
Alhasil, para ahli robotik dari Jepang tahu kalau orang Indonesia bisa membuat robot. Dan akhirnya tim PENS-ITS diundang oleh perusahaan penyiaran Jepang Nippon Hooso Kyokai (NHK) untuk berlaga dalam kontes rovot NHK Robocon pada tahun 1991. NHK Robocon merupakan ajang lokal yang antar politeknik di Jepang. Jadi, saat itu PENS-ITS merupakan satu-satunya peserta dari negara lain. Tak dinaya, robot PENS-ITS yang bernama Bima X-1 mampu mengalahkan robot dari Kyoto pada pertandingan pertama.
Meskipun kalah pada pertandingan berikutnya, PENS-ITS tetap membawa pulang trofi karena Bima X-1 dinobatkan sebagai 'The Best Idea'. Kemudian, Pihak NHK kembali mengundang mereka dalam NHK Robocon 1992. Memboyong robot CARAKA XH, PENS-ITS yang membawa bendera merah putih
mengejutkan Jepang dengan menembus semifinal dan meraih juara ketiga.
Prestasi itu pun cukup membuat Jepang kaget, hingga pada kontes NHK
Robocon di tahun berikutnya, PENS-ITS tidak diundang lagi oleh NHK.
Lahirnya Kontes Robot Indonesia
Meski demikian, mereka tak putus asa dan akhirnya muncul ide untuk mengadakan kontes robot bernama Indonesian Robot Contest (IRC) yang kemudian menjadi Kontes Robot Indonesia (KRI).
Terdapat delapan tim dari empat institusi peguruan tinggi yang
berlaga dalam IRC 1993 kala itu. Hingga tahun 2007, sudah 9 kali KRI
digelar, di mana sejak tahun 2002, KRI rutin diadakan sekali dalam
setahun hingga tahun ini.Meski demikian, mereka tak putus asa dan akhirnya muncul ide untuk mengadakan kontes robot bernama Indonesian Robot Contest (IRC) yang kemudian menjadi Kontes Robot Indonesia (KRI).
Tidak hanya KRI, atas usulan pihak Universitas Indonesia, sejak tahun
2004 juga dilangsungkan Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) bersamaan
dengan digelarnya KRI. Beberapa tahun terakhir peminat KRI dan KRCI
mengalami kenaikan yang signifikan.
Tahun 2007, tercatat 138 pendaftar untuk KRI dan 205 untuk KRCI.
Menandakan bahwa robot semakin digandrungi di Indonesia. Di tahun ini
ada berbagai kategori yang dipertandingkan dalam KRI, yaitu Robot Sepak
Bola, Robot Menari, dan Robot Pemadam Api.
Robot Indonesia Masuk 8 Besar Dunia
Tim Robot EEPIS Robot Soccer (EROS) dari PENS-ITS dikabarkan masuk delapan besar dunia dalam Kontes Robot Dunia RoboCup 2013 di Eindhoven, Belanda pada 26-30 Juni 2013.
Dilaporkan Antara, langkah EROS terhenti di 8 besar dunia
karena wakil Indonesia di ajang itu harus puas dengan skor 1-3 melawan
tim robot sepak bola AUT-Man dari Iran di perempat final.Tim Robot EEPIS Robot Soccer (EROS) dari PENS-ITS dikabarkan masuk delapan besar dunia dalam Kontes Robot Dunia RoboCup 2013 di Eindhoven, Belanda pada 26-30 Juni 2013.
Pada pertandingan sebelumnya, EROS berhasil memenangkan pertandingan
melawan TH-MOS dari Tsing Hua University China dengan skor 6-0.
Pertandingan lainnya yang dimenangi EROS adalah saat melawan WF-Wolf
dari Juara Jerman Open 2013 dengan skor 4-0.
Dua pertandingan lainnya melawan SnoBots dari Universitas Manitoba
Canada juga menang dengan skor 5-0 dan pada saat melawan Cyberlords La
Salle dari Universitas La Salle Mexico dengan skor 10-0. (isk)
Mahasiswa ITB Jadi Juara Kontes Robot Asia-Pasific
Liputan6.com, Jakarta - Dagominton, robot beustan tim dari
mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) keluar sebagai pemenang pada
Kontes Robot Asia-Pasific Broadcasting Union (ABU) Indonesia (KRAI)
2015. Kemenangan ini membuat tim asal Bandung meraih penghargaan Piala
Bergilir Kontes Robot ABU dan berhak maju ke kontes robot ABU tingkat
Internasional di Sportorium UMY Agustus 2015 mendatang. Robot Dagominton milik ITB ini berhasil meraih posisi pertama pada
laga Final KRAI 2015 melawan robot Barelang 5.5 milik Politeknik Negeri
Batam, dengan skor 5-1. Piala bergilir Kontes Robot ABU diumumkan dan diserahkan pada acara
penutupan KRAI 2015 tingkat nasional di Sportorium UMY, pada Minggu sore
(14/6/2015).
Rektor UMY Prof. Dr. Bambang Cipto, MA mengutarakan rasa terima
kasihnya atas kehadiran peserta serta para suporter yang telah datang ke
UMY untuk mengikuti rangkaian acara kontes. Dalam acara penutupan ini,
Bambang mengatakan jika sebenarnya Indonesia itu memiliki aset yang
sangat luar biasa, untuk bisa dibanggakan pada masyarakat dunia. Hanya
saja, aset tersebut masih terpendam.
"Karena itu, dengan adanya kontes robot Indonesia ini semoga bisa
menjadi sarana untuk bisa menumbuhkan aset bangsa yang sangat luar biasa
ini. Dan di masa depan dapat dibanggakan pada seluruh masyarakat
dunia," ujarnya di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
Ketua Dewan Juri Ir. Wahidin Wahab mengumumkan, juara pertama KRAI
2015 diraih oleh Dagominton dari ITB, juara kedua Barelang 5.5 dari
Politeknik Negeri Batam, juara ketiga INVICTO dari Universitas
Brawijaya, dan juara harapan IRTONAS dari Politeknik Negeri Jember.
Untuk kategori Kontes Robot Pemadam Api (KRPAI) Beroda, juara pertama
diraih oleh Beater 2.3 dari Universitas Sultan Agung (UNISULA)
Semarang, juara kedua Effiro dari Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
(PENS), juara ketiga Playmaker dari Universitas Kristen Sanata Dharma
(UKSD), dan juara harapan Mobo Evo dari Universitas Negeri Yogyakarta
(UNY).Nahhh itu tadi tentang perkembangan robot di Indonesia temann. Terimakasih sudah membaca :)
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Robotika_Indonesia
http://tekno.liputan6.com/read/779020/perkembangan-robot-di-indonesia-berawal-dari-tikus
http://m.liputan6.com/tekno/read/2252018/mahasiswa-itb-jadi-juara-kontes-robot-asia-pasific#
Tidak ada komentar:
Posting Komentar